Minggu, 13 Februari 2011

dampak pada bayi

Tekanan darah tinggi
Remaja yang hamil memiliki risiko mengalami tekanan darah tinggi atau disebut dengan pregnancy-induced hypertension, dibandingkan dengan perempuan yang hamil diusia matang. Kondisi ini memicu terjadinya preeclampsia, yaitu kondisi medis berbahaya yang menggabungkan tekanan darah tinggi dengan kelebihan protein dalam urin, pembengkakan tangan dan wajah ibu serta kerusakan organ.

Kelahiran prematur
Kehamilan yang normal berlangsung selama 38-40 minggu, sehingga jika lahir sebelum usia tersebut disebut dengan kelahiran prematur. Jika ibu yang hamil tidak mendapatkan perawatan yang cukup atau mengalami kondisi tertentu, bisa memicu kelahiran prematur yang berisiko pada bayinya seperti gangguan pernapasan, sistem pencernaannya belum sempurna atau gangguan organ lainnya.

Berat badan bayi lahir rendah
Jika kelahiran terjadi secara prematur atau tidak mendapatkan gizi yang cukup selama hamil, ada kemungkinan bayi yang lahir memiliki berat badan yang rendah. Bayi yang memiliki berat badan rendah biasanya sekitar 1.500-2.500 gram, sedangkan jika di bawah 1.500 gram maka tergolong berat badan sangat rendah. Hal ini bisa menimbulkan berbagai komplikasi yang dapat membahayakan sang bayi.

Risiko tertular penyakit menular seksual (PMS)
Remaja yang melakukan hubungan seks memiliki risiko tertular penyakit seksual seperti chlamydia dan HIV. Hal ini sangat penting untuk diwaspadai karena PMS bisa menyebabkan gangguan pada serviks (mulut rahim) atau menginfeksi rahim dan janin yang sedang dikandung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar